Setiap orang pastilah
mempunyai banyak peran dalam menjalankan hidupnya. Banyak tugas dan tanggung jawab
yang harus dilaksanakannya, namun terkadang hal itu menimbulkan bentrokan mana
yang harus diprioritaskan dan dilaksanakan sebelum tenggat waktu
penyelesaiannya. Untuk mencegah timbulnya bentrokan yang berarti, dibutuhkan
suatu perencanaan hidup. Perencanaan hidup atau peta kehidupan (life mapping)
akan lebih memudahkan seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas maupun
keinginannya.
Teman-teman, adakah di antara kita yang mempunyai peta kehidupan? Mungkin ada
sebagian dari kita yang belum mempunyai peta kehidupan ataupun ada yang masih
hanya sesaat. Apakah kita ingin hidup mengalir saja tanpa tahu ke mana akan
bermuara? Setidaknya, kita pasti berharap akan banyak hal dalam hidup kita,
bukan hanya pasrah semata. Setiap orang pasti menginginkan yang terbaik untuk
dirinya, baik di lingkungan keluarga maupun masyarakat. Cara untuk menjadi yang
terbaik itulah yang harus dipikirkan dan dilakukannya.
Ketika kita merenungkan masa lalu tentang cara kita melaksanakan tugas ataupun
keinginan kita, apakah cara itu adalah cara yang tepat untuk diri kita? Jika
dengan cara yang dahulu kita belum mendapatkan hasil yang kita anggap
memuaskan, sebaiknya cara itu dihindari. Kelemahan cara itu dapat disebabkan
oleh tidak adanya peta kehidupan yang menyertai cara itu. Apakah kita ingin
tetap sama dengan kondisi seperti itu atau ingin berubah?
Dalam kondisi kita sekarang, tentulah kita lebih berpikir maju daripada dahulu.
Dengan demikian, kita lebih mudah mengetahui mana yang terbaik untuk kita
sekarang dan yang akan datang. Sebagian dari kita telah mengerti bagaimana cara
untuk menggapai kesuksesan ke depan, yang utama yaitu dengan peta kehidupan.
Apakah mungkin kita bisa menggapai kesuksesan tanpa adanya rencana dalam hidup
kita? Peta kehidupan akan sangat membantu kita untuk lebih berpikir jauh ke
depan dan terarah.
Sebagai pelajar SMA, masih banyak keinginan-keinginan kita yang belum tercapai.
Tercapainya keinginan tersebut tergantung dari cara kita untuk menggapai
keinginan itu. Apabila kita mempunyai keinginan atau target yang jelas dan
terkonsep, kita akan lebih mudah menuai keinginan itu di masa mendatang. Dengan
mempunyai peta kehidupan, misalnya Linda sebagai pelajar SMA kelas XII membuat
target untuk tahun depan tentang pendidikannya yaitu lulus UNAS, menjadi
lulusan terbaik di sekolahnya dan dapat diterima di perguruan tinggi negeri
favorit di Indonesia. Untuk mencapai target yang setinggi itu, pasti dia akan
berusaha semaksimal mungkin. Adanya target itu, semakin memotivasinya untuk
lebih bekerja keras agar targetnya benar-benar terwujud, di antaranya dengan
belajar lebih giat, berdoa dan tetap optimis.
Apabila seseorang tidak mempunyai peta kehidupan, hidupnya menjadi tersesat.
Hidup terasa tidak berarti dan berguna karena tidak ada motivasi dalam dirinya.
Apakah kita ingin hidup sia-sia? Tentunya kita akan menjawab “Tidak!” untuk hal
itu. Setiap orang pasti berharap dirinya akan bermanfaat untuk dirinya sendiri
dan orang lain. Dengan tujuan hidup seperti ini, seseorang harus merencanakan,
mengatur, dan menentukan cara untuk menggapai tujuan hidupnya. Kegigihan,
keuletan, kedisiplinan dan sikap optimismenya juga turut berperan dalam membuat
peta kehidupan untuk menggapai tujuan tersebut.
Peta kehidupan yang baik hendaknya dibuat secara lengkap dan terperinci.
Keseimbangan hubungan antara hak yang harus kita penuhi untuk diri sendiri dan
orang lain juga diperhitungkan dalam pembuatan peta kehidupan. Kita juga harus
mempunyai visi dan misi yang jelas, yang nantinya akan lebih memotivasi kita
untuk menggapai target yang kita inginkan. Selain itu, hendaknya kita melihat
peluang yang baik untuk kita agar kita lebih mudah menjangkaunya. Apabila dalam
membuat peta kehidupan kita tidak serius, akan lebih sulit untuk mencapai
target yang kita inginkan, misalnya untuk tahun depan dalam hal pendidikan,
saya berencana untuk kuliah di luar negeri dengan beasiswa, dengan kondisi saya
seperti ini, tentunya ada peluang tetapi masih sangat kecil apabila
dibandingkan dengan rencana saya untuk kuliah di perguruan tinggi negeri
favorit di Indonesia.
Peta kehidupan akan lebih baik jika dibagi menjadi berbagai dimensi, di
antaranya keluarga, pendidikan, agama, keuangan, dan kemasyarakatan. Pembagian
ini akan memudahkan kita dalam meyusun target yang akan kita capai. Pembagian
waktu juga sangat penting dalam pembuatan peta kehidupan kita. Kita dapat
membagi waktu itu dengan jangka pendek, menengah, dan ke depan. Selain itu,
kita dapat juga membaginya lebih terperinci, misalnya untuk besok, minggu
depan, bulan depan, tahun depan, lima tahun ke depan ataupun ke dalam jangka
waktu yang lebih lama. Untuk lebih mudah mengingatnya dan tetap memotivasi
kita, tidak ada salahnya jika peta kehidupan itu ditempel pada dinding kamar
ataupun meja belajar kita.
Dalam pembuatan peta kehidupan, diperlukan pula indikator keberhasilan dalam
target kita, sehingga kita akan lebih mudah dalam mengevaluasinya. Hal ini juga
akan membantu kita agar tidak gagal ke dalam lubang yang sama dan memicu kita
untuk membuat target yang lebih baik untuk diri kita. Dengan jalan ini, kita
akan lebih mudah menggapai target yang akan kita raih. Tentunya, apabila kita
berhasil menggapai target kita, kita akan menuai kesuksesan, bukankah itu yang
kita inginkan?
Teman-teman, mulai saat ini, marilah kita merencanakan atau membuat peta
kehidupan yang baik agar kita mempunyai target yang jelas dalam hidup kita.
Semoga kita akan menuai kesuksesan dan menjadi orang yang bermanfaat untuk diri
sendiri dan orang lain selama hidup kita.
SEMOGA ARTIKEL BERMANFAAT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar