Mitra Bisnis Sukses - Sore itu
sesaat setelah pulang kantor, saya singgah di sebuah kedai soto dan memesan
semangkok soto sambil duduk membaca koran menunggu macet yang belum juga
terurai.
Seorang
ibu setengah tua dengan 2 orang anak kecil berpenampilan sederhana masuk ke
kedai soto tersebut. Ia lalu bertanya kepada si penjual soto. “Mas,
berapa harga semangkok sotonya?”
“Rp. 10.000, Bu” kata
penjual soto sambil tersenyum hangat.
“Kedua anak saya sungguh ingin makan
soto, tapi uang saya hanya Rp. 7000. Apa bisa dibuat 2 porsi walau hanya kuah
dan sedikit mie, tak menjadi masalah, kan?” Tanya ibu dengan nada
sedikit ragu.
“Oh, mari Bu masuk, silahkan duduk.”
Kata mas penjual soto dengan santun.
Tak lama
kemudian 3 mangkok soto berukuran besar sudah dihidangkan di depan ibu dan
kedua anaknya tersebut.
“Tapi uang saya hanya Rp 7000…Mas?”
Tanya ibu itu sekali lagi dengan ragu. Rupanya sang ibu masih punya harga diri
untuk tidak meminta porsi penuh.
“Oh…nggak apa-apa kok bu, ibu bertiga
makan saja dan simpan uang ibu,” jawab sang penjual soto.
Ibu itu
lalu tersenyum dan membungkukan separuh tubuhnya.
[Saya
tersenyum kagum, melihat kebaikan penjual soto itu…]
Setelah
makan dengan lahapnya, ibu dan kedua anaknya tersebut lalu meminta izin pergi
sembari mengucap terima kasih berulang kali kepada si tukang soto. Tukang soto
menanggapinya dengan senyuman yang tak pernah lepas, penuh keikhlasan.
Sekitar
5 menit setelah ibu dan kedua anaknya itu beranjak pergi, seorang pemuda yang
dari tadi duduk di pojok kemudian berdiri dan membayar penjual soto dengan uang
Rp 100.000 lalu pergi begitu saja.
“Mas, ini kembaliannya,”
kata si tukang soto.
“Saya makan 1 mangkok dan 1 bungkus
kerupuk, sisanya untuk bayar Ibu dan 2 anak tadi Bang,” kata pemuda
itu sambil menghidupkan sepeda motornya.
****
Saya
benar-benar terpesona, dengan kebaikan-kebaikan yang dihadirkan di depan mata
saya sore itu.
Si ibu
miskin yang jujur dan tak mudah meminta-minta, penjual soto yang baik serta
seorang pemuda yang sungguh dermawan…dan sayapun kecipratan kebahagiaan karena
menyaksikan kejadian itu.
****
Jika
saja setiap orang tidak melulu menggunakan hukum dagang dan transaksional,
tentu pintu-pintu kesempatan berkah akan banyak terbuka.
Berbuat
baik itu indah dan membahagiakan. Jika saja setiap orang lebih dahulu MEMBERI
(GIVER) bukan MEMINTA (TAKER), dunia tentu akan tersenyum.
SEMOGA BERMANFAAT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar